Potensi Bisnis NASA





Kata Mereka Tentang NASA
Silahkan Klik Foto

Kehidupannya berubah drastis saat Ibu Ma'rufah, lahir di keluarga penjual bakso keliling dan bersuamikan kuli bangunan, dipertemukan dengan kesempatan yang tepat, Bisnis NASA
“Sebelum mengenal bisnis NASA , bisa dibilang saya serba kekurangan. Pendapatan suami saya sebagai kuli bangunan hanya 25 ribu rupiah per hari. Saya harus memutar uang 150 ribu agar cukup untuk satu minggu.”.
“Alhamdulillah, bisnis NASA berhasil mengubah segalanya. Tidak hanya dari segi finansial, tetapi juga dari segi pola pikir. Dulu saya pemalu, minder, dan tidak percaya diri. Sekarang semuanya berubah total. Saya memiliki banyak relasi di mana-mana.”
Impian-impian yang dulu terlihat jauh, kini satu per satu tercapai. Awalnya, ia hanya ingin penghasilan 2,5 juta rupiah per bulan layaknya karyawan biasa. Namun, bisnis NASA memberinya hasil yang jauh melebihi keinginannya, kini pendapatannya mencapai puluhan juta rupiah.
Berkat bisnis NASA, Bu Ma'rufah dan keluarganya berhasil mewujudkan berbagai hal, termasuk memiliki rumah, mobil, motor

Di usianya yang baru menginjak 23 tahun, sederet impiannya sudah terwujud bersama NASA. Dari membangun rumah, jalan-jalan ke luar negeri, umroh bareng keluarga, hingga membeli mobil idaman.
“Bisnis NASA tidak pernah memandang dari usia dan latar belakang. Asal fokus dan konsisten, semua berkesempatan untuk sukses,” tutup mbak Ninik, begitu sapaan kesehariannya

Ia kenal NASA dari tahun 2013, Saat ia tengah berusaha untuk punya momongan. “Kemudian muncul iklan NCX di beranda sosmed. Setelah saya pakai, tiga bulan kemudian saya hamil,” terangnya. Kehamilan ini ia syukuri dengan jalan berbagi kepada sesama pejuang garis dua. Tak disangka, dari situ justru bisnis NASA-nya berkembang pesat.
Sebagai guru SMK, Mbak Lisa memiliki status PNS. Tentu ia sadar benar, gaji PNS tak cukup untuk mewujudkan banyak mimpinya. Justru hasil bisnis NASA lah yang membuatnya berada di titik ini.
“Kini semua hutang saya lunas, bisa membeli Honda Jazz dan Fortuner, mewujudkan dua rumah impian, bahkan membawa ibu jalan-jalan ke luar negeri,” paparnya berbinar.
Namun tak sebatas soal materi, NASA adalah bisnis yang memberinya keluarga baru. “Itulah mengapa saya selalu menjalankan bisnis NASA dengan bahagia,” ungkap leader asal Situbondo ini.

Dari seorang kuli batu bata, kini Pak Rohidin adalah salah satu EDD Terbaik NASA yang telah mewujudkan segala mimpi besarnya. Sejatinya ini adalah pengingat bagi kita, bahwa tidak ada yang tak mungkin bagi seorang pekerja keras.
Bersama NASA, Pak Rohidin sudah berhasil mengumrohkan orangtua, membuat rumah dan punya mobil pribadi. “Dulu dari dua ribu batu bata saya hanya bisa menghasilkan satu juta, kini siapa sangka saya bisa berada di titik ini? Kita semua punya kemampuan tapi hanya kadang tidak menyadarinya,” Tuturnya

Kang Asep, nama panggilannya, adalah lelaki yang jiwanya selalu merasa ingin bebas dan menyukai tantangan. Inilah yang membuatnya yakin, menjadi pebisnis adalah jalan hidupnya. Keyakinannya tidak meleset, bisnis NASA yang dirintisnya sejak di bangku kuliah menjadi pilihan terbaik yang pernah diambilnya.
Tujuh tahun adalah waktu yang ia tempuh untuk sampai di titik ini. Bisnis NASA berhasil mengantarnya menggapai banyak mimpi, seperti mewujudkan rumah impian, mobil, hingga berangkat umroh bersama keluarga.
Baginya NASA adalah bentuk bisnis jaringan yang sangat ideal. “Tidak ada iming-iming yang wah, semua yang ditawarkan NASA itu realistis. Promosi dan brandingnya tidak pernah berlebihan namun pasti,” ungkap bapak tiga anak ini.

"Pak Dede adalah seorang sales rokok dengan gaji bulanan. Bisa dibayangkan ketika motor yang ia pakai untuk bekerja itu harus ditarik leasing. Kebetulan, istrinya, Bu Nanik Indrayanti, waktu itu sudah memulai berbisnis NASA, sebuah bisnis yang waktu masih dipandang sebelah mata oleh Pak Dede. Namun karena situasi terus menghimpit, ia pun ikut membantu istrinya menawarkan produk NASA. Tak disangka, NASA memberi hasil yang sangat nyata. Mereka pun berhasil membayar cicilan hutangnya.
Kini tak ada lagi cerita kredit macet dan ancaman leasing. Ia dan istrinya sudah mapan dan mantap secara ekonomi. Hasil dari NASA bahkan sudah bisa ia belikan mobil dan membangun rumah. Pak Dede juga sekarang bisa selalu membagi waktunya dengan keluarga. Sebuah hal yang sangat disyukuri istrinya. “Memang dari dulu impian kami membangun keluarga itu adalah supaya bisa selalu kumpul, sekarang berkat NASA impian kami bisa terwujud,” tutup Bu Nanik mantap.

ebelum mengenal bisnis NASA, Bu Istikomah memiliki usaha fotokopi dan laundry. Sementara suaminya bekerja sebagai pramuwisata. Perkenalan dengan bisnis NASA dulu diawali ketika mereka tengah berusaha agar dikaruniai momongan. “Alhamdulillah, dulu lewat perantara produk NCX saya bisa positif hamil. Dari situ lalu kami mencari tahu apa itu NASA. Barulah kami bergerak meskipun belum fokus,”
Lambat laun bisnis NASA yang mereka jalani sebagai sampingan ternyata memberikan pemasukan yang menjanjikan. Mereka juga menyadari bahwa bisnis NASA bisa membuat mereka memiliki pekerjaan yang bisa dijalankan bersama dengan kompak. Dari situlah kesadaran kebutuhan akan ilmu bisnis NASA tak terelakan.
Kesungguhan ini terbayar dengan nyata. Dalam delapan bulan mereka berhasil menjadi stockist. Bahkan dalam dua tahun, mereka sudah berhasil menjadi Stockist Centre di Lombok dan menaungi 35 stockist di bawahnya. Hasil dari NASA membuat mereka mampu membangun rumah, berangkat umroh, membeli mobil, tanah, hingga membeli vila.

Saya masih belum menyangka sekarang bisa seperti ini. Kadang susah dilogika, bisnis NASA saya mulai dari modal 200 ribu namun potensinya bisa mencapai miliaran rupiah.” Kalimat inilah yang diungkapkan Bu Yuni saat bercerita awal kisah suksesnya bersama NASA.”
Kini berkat bisnis NASA, dua rumah sudah berhasil ia bangun. Ia juga membeli sawah dan kebun di beberapa tempat. Selain itu, mobil dan beberapa motor keluaran terbaru juga terparkir di garasi rumahnya. Namun satu hal yang paling ia syukuri adalah, kini ia bisa lebih fokus mengasuh kedua anaknya.

Mbak Firda usianya masih sangat belia ketika kedua orangtuanya berpulang tahun 2020 silam. Kala itu ia baru menginjak umur 16 tahun. Ia adalah anak semata wayang dari pasangan Ibu Soim Fitriah dan Bapak Damarko yang merupakan distributor NASA asal Bekasi. Sepeninggal orangtuanya, ia kini meneruskan bisnis NASA sembari masih menjadi santriwati di SMA Trensains Tebu Ireng, Jombang.
Bisnis NASA kemudian diteruskannya selama ia menuntut ilmu. “Alhamdulillah, hasil sebulan berbisnis produk NASA di asrama pondok saja, bisa untuk bayar SPP tiga bulan,” ungkapnya. Meneruskan bisnis NASA dari orangtuanya menjadi hal yang cukup menantang baginya. Karena ia diharuskan banyak mempelajari hal baru. Namun ia mengaku, tanpa ia sadari, dulu ia kerap memperhatikan orangtuanya berbisnis NASA bersama jaringannya.
Kini Mbak Firda yakin bahwa bisnis NASA memang sangat setimpal untuk diperjuangkan. “Semua yang dibangun sejak lama tidak akan sia-sia. Saya merasa sangat bersyukur diwariskan bisnis ini. Dibandingkan warisan mobil, rumah ataupun tanah, bisnis NASA saya pikir jauh melebihi itu. Karena bisnis NASA bukan cuma materi. Saya bisa kenal banyak orang positif, bisa memperluas wawasan dan jaringan, dan tentunya saya bisa lebih dekat dengan Allah,” katanya mantap.

Almarhum Bapak Heru Pradono merintis bisnis NASA sejak tahun 2008 silam. Perjuangan Pak Heru kemudian membawanya hingga ke peringkat Diamond Director. Namun pada bulan Mei 2018, Pak Heru meninggal dunia. “Waktu itu bapak tidak sakit, cukup mendadak. Hanya seminggu di rumah sakit, lalu dipanggil Allah SWT,” terang Bu Tri.
Selepas kepergian Pak Heru, bisnis NASA ini diwariskan kepada Bu Tri. Bu Tri mengaku proses peralihannya sangat mudah dan bahkan banyak dibantu oleh staf kantor NASA. “Tidak ada kendala sama sekali, passive income dari NASA juga tetap mengalir setelah kepergian Bapak,” ungkap Bu Tri. “Dulu Bapak sangat aktif memberi materi dan edukasi. Saya yang dulu belajar dari suami sekarang pelan-pelan juga belajar. Tapi dulu memang sudah diberitahu siapa saja jaringan-jaringannya. Dan bagaimana cara mengelola stockist,” imbuh Bu Tri.
Bu Tri merasa sangat beruntung suaminya menjadi mitra NASA. Sudah terbukti NASA adalah bisnis yang bisa diwariskan. “Alhamdulillah, dari NASA passive income per bulan bisa lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pendidikan anak- anak.” imbuh Bu Tri. Selain itu, Bu Tri juga mengaku bahwa jaringan-jaringannya juga sangat suportif bahkan sangan terbuka jika ia butuh bantuan maupun masukan untuk mengelola bisnis NASA yang sekarang ia jalankan.

Ketika lulus kuliah, Mas Adi sempat menolak untuk ikut di bisnis NASA. “Kamu tahu kan bagaimana hasil bisnis di NASA? Ibu tidak akan memaksa. Tapi kalau kamu mau, ayo jalankan,” kata mas Adi menirukan perkataan Ibunya.
Sampai akhirnya Mas Adi diajak almarhumah Ibunya ke Jogja saat ada KDI di Kaliurang. “Di situ saya baru menyadari bahwa para leader dan tokoh-tokoh NASA itu luar biasa. Dari Pak Hana, Pak Gunawan, Pak Joni, Pak Ardi, Pak Ali dan masih banyak lagi,” tutur Mas Adi bersemangat.
Dari situ, ia mulai tergerak untuk perlahan belajar dari ibunya perihal bisnis ini. Hingga pada November 2020 Bu Tri sudah harus dipanggil Tuhan YME. Pelajaran dari Ibu semasa masih hidup membuat peralihan bisnis NASA menjadi lancar tanpa kendala. “Awalnya saya kaget bagaimana saya menempatkan diri. Namun ternyata orang-orang di NASA justru sangat terbuka dan banyak membantu saya,” ungkapnya.
Kini Mas Adi mengaku sangat bangga bisa meneruskan Ibunya berkiprah di NASA. “Saya pikir sekarang akan sangat rugi jika kita tidak memperjuangkan bisnis NASA. Karena bisnis ini akan bisa berlanjut dan bisa diteruskan oleh orang-orang tersayang kita kelak. Saya adalah saksi dan buktinya,” ungkap pemuda lulusan Sarjana Pertanian ini.

Sebelum bergabung di NASA pada Oktober 2015, Bu Chatin, begitu ia akrab disapa, adalah seorang ibu rumah tangga dengan kesibukan membantu ibunya berjualan soto. Aktivitas ini ia jalani sebagai tambahan penghasilan untuk keluarga yang memang sangat pas-pasan jika hanya mengandalkan suaminya yang bekerja di pabrik pupuk.
berbekal handphone ia memulai bisnis NASA. Sejak awal ia memang fokus melakukan penjualan dan mengembangkan jaringan secara online.
Kini hasil dari NASA telah banyak mengubah kehidupan keluarganya. Suaminya, Iswanto yang dulu sempat tidak setuju dengan bisnis NASA kini sudah memilih berhenti dari pekerjaan di pabrik pupuk dan memilih ikut berjuang di bisnis ini. Bu Chatin dan Pak Iswanto memang sudah mewujudkan banyak mimpinya berkat bisnis NASA. Mereka sudah bisa membahagiakan orangtua, membeli rumah, mobil, bahkan jalan-jalan ke luar negeri.